Jumat, 08 Maret 2019

13 Pengertian Web GIS

13 Pengertian Sistem Informasi Geografi (SIG) – Sistem Informasi Geografis atau dalam bahasa Inggris: Geographic Information System yang juga biasa disingkat GIS merupakan sistem informasi khusus dalam mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, ialah sistem komputer yang memiliki kemampuan dalam membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi dengan menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi ini juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya serta data sebagai bagian dari sistem ini.

Teknologi Sistem Informasi Geografis ini bisa digunakan untuk investigasi ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi hingga perencanaan rute. Contohnya, SIG dapat membantu perencana secara cepat dalam menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG juga dapat digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang juga membutuhkan perlindungan dari polusi.


Adapun pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa ahli yang memiliki beberapa pendapat tentang Pengertian dari Sistem Informasi Geografis ini.

BERIKUT INI BEBERAPA PENGERTIAN GIS DARI BEBERAPA AHLI:

1. Menurut Aronaff (1989)
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi & menganalisa data serta memberi uraian.
2. Menurut Burrough (1986)
Sistem Informasi Geografis merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan & penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
3, Menurut Kang-Tsung Chang (2002)
Sistem Informasi Geografis sebagai a computer system for capturing, storing, querying, analyzing, & displaying geographic data.
4. Menurut Murai (1999)
Sistem Informasi Geografis sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis & menghasilkan data bereferensi geografis atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam perencanaan & pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas kota, & pelayanan umum lainnya.
5. Menurut Marble et al (1983)
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem penanganan data keruangan.
6. Menurut Bernhardsen (2002)
Sistem Informasi Geografis sebagai sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras & perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akusisi & verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan & pembaharuan data, manajemen & pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan presentasi data serta analisa data
7. Menurut Gistut (1994)
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang bisa mendukung pengambilan keputusan spasial & mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. Sistem Informasi Geografis yang lengkap mencakup metodologi & teknologi yang diperlukan, yaitu data spasial perangkat keras, perangkat lunak & struktur organisasi
8. Menurut Berry (1988)
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
9. Menurut Calkin dan Tomlison (1984)
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem komputerisasi data yang penting.
10. Menurut Linden, (1987)
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis & penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi.
11. Menurut Alter
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem informasi yang mendukung pengorganisasian data, sehingga dapat diakses dengan menunjuk daerah pada sebuah peta.
12. Menurut Prahasta
Sistem Informasi Geografis merupakan sejenis software yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, & keluaran informasi geografis berikut atribut-atributnya.
13. Menurut Petrus Paryono
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi.
Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer (mesin).
Itulah sekilas penjelasan tentang 13 pengertian sistem informasi geografi (SIG) menurut para ahli, terima kasih telah menyempatkan membaca, semoga artikel yang anda baca bermanfaat, jangan sungkan untuk mengirimkan kritik maupun saran kepada redaksi kami

Konsep Dasar Web GIS


Geographic Information System (GIS) merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan secara online melalui jaringan intranet/internet tanpa mengenal batas geografi penggunanya. Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data. Di lingkungan web prinsip-prinsip tersebut di gambarkan dan di implementasikan seperti pada table berikut :
GIS Prinsip
Pengembangan Web
Data InputClient
Manajemen DataDBMS dengan komponen spasial
Analisys DataGIS Library di Server
Representasi DataClient/server
Arsitektur
Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standart dari geo data berbeda beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur system mengikuti arsitektur ‘Client Server’.
Gambar 1. Arsitektur WEB GIS
Gambar diatas menunjukan arsitektur minimum sebuah system Web GISApplikasi berada disisi client yang berkomunikasi dengan Server sebagai penyedia data melalui web Protokol seperti HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Applikasi seperti ini bisa dikembangkan dengan web browser (Mozzila Firefox, Opera, Internet Explorer, dll). Untuk menampilkan dan berinteraksi dengan data GIS, sebuah browser membutuhkan Pug-In atau Java Applet atau bahkan keduanya. Web Server bertanggung jawab terhadap proses permintaan dari client dan mengirimkan tanggapan terhadap respon tersebut. Dalam arsitektur web, sebuah web server juga mengatur komunikasi dengan server side GIS Komponen. Server side GIS Komponen bertanggung jawab terhadap koneksi kepada database spasial seperti menterjemahkan querykedalam SQL dan membuat representasi yang diteruskan ke server. Dalam kenyataannya Side Server GIS Komponen berupa software libraries yang menawarkan layanan khusus untuk analisis spasial pada data. Selain komponen hal lain yang juga sangat penting adalah aspek fungsional yang terletak di sisi client atau di server. Gambar berikut dua pendekatan yang menunjukan kemungkinan distribusi fungsional pada system client/server berdasarkan konsep pipeline visualization.
Gambar 2. Thin Vs Thick system pada Client Server

Pendekatan-1 : Thin Client : Memfokuskan diri pada sisi server. Hampir semua proses dan analisa data dilakukan berdasarkan request disisi server. Data hasil pemrosesan dikirimkan ke client dalam format HTML, yang didalamnya terdapat file gambar sehingga dapat dilihat dengan browser. Pada pendekatan ini interaksi pengguna terbatas dan tidak fleksibel
Pendekatan-2 : Thick / Fat Client : Pemrosesan data dilakukan disisi client, data dikirim dari server ke client dalam bentuk data vector yang disederhanakan. Pemrosesan dan penggambaran kembali dilakukan disisi client. Cara ini menjadikan user dapat berinteraksi lebih interaktif dan fleksibel.
Manajemen Data
Untuk melakukan menajeman data geografis paling tidak dibutuhkan sebuah DBMS (Databese Management System). Pemodelan berorientasi objek menjadi sangat dibutuhkan karena pemodelan basisdata relational tidak mampu melakukan penyimpanan data spasial. Pada analisis spasial system manajemen database memberikan beberapa keragaman. Ada beberapa keragaman applikasi yang dapat digunakan sebagai database seperti Oracle Spatial, PostgreSQL, Informix, DB2, Ingres dan yang paling popular saat ini adalah MySQL. Untuk mendapatkan pengembangan fungsional analisis pada level database beberapa DBMS telah mendukung procedural bahasa pemrograman. Oracle DBMS menawarkan dua kemungkinan untuk menghasilkan individual operation dilevel database. Yang pertama adalah PL/SQL sebuah procedural bahasa pemrograman. Yang kedua adalah Java Virtual Machine (JVM) untuk proses Java classes di level database.
Mendesain GUI
Untuk berinteraksi, berkomunikasi dan mendapatkan informasi perlu dirancang sebuah Graphical User Interface (GUI). GUI berinteraksi langsung dengan user. Karena informasi geografis biasanya sangat kompleks maka akan ditemui banyak kesulitan dalam pengarsipannya. Menciptakan aspek Dunia Virtual menjadi hal penting dalam mendesain GUI. Karakteristik untuk menciptakan dunia virtual adalah Level of Detail (LOD).
Gambar 3. Menciptakan Virtual World
Algoritma khusus dibutuhkan untuk mampu menampilkan se-invisible mungkin tampilan. Penggunaan PHP dan VRML (Virtual Reality Modeling Language) adalah sebuah ideal perancangan GUI untuk applikasi Web GIS. PHP menjadi bahasa yang paling popular untuk menciptakan web dinamis pada saat ini. VRML dikenalkan oleh Konsorsium Web3D untuk menghasilkan tampilan peta interaktif dalam web. PHP dapat menghasilkan banyak text informasi. Dalam PHP, salah satunya menjadi pengendali dari banyak informasi tersebut. Permintaan dikirimkan oleh VRML MIME (‘model/vrml’) dan kemudian menuliskan VRML nodenya. Server mengkomunikasikan semua kode PHP saat mengirimkan respon. Jadi pada line dimana kode JSP ditampilkan server mengirimkan kembali blank line kepada browser. Sangat perlu untuk memasukan header PHP dan VRML dan content type nya harus berubah sebelum VRML header ditentukan, hasil akhirnya bisa menjadi seperti dibawah ini :
<?php
Header (“Tipe-kontent : model/vrml”);
Echo “#VRML V2.0 utf8\n”;
?>
Contoh tersebut menggambarkan integrasi antara PHP dan VRML untuk membangun sebuah objek.
Detail Proses
Objek Geo Spasial terdiri dari informasi data spasial dan data non spasial. Informasi Spasial dapat divisualisasikan dengan mengkonversinya VRML dan data non Spasial ditampilkan secara dinamis di halaman HTML. Gambar berikut menunjukkan proses request data standart. Request memanggil desain dari PHP yang berinteraksi dengan database. Setelah menerima respon system mengikuti alur seperti pada gambar.
Gambar 4. Proses Request dan Respon

Database mengirimkan request data ke PHP, hasil respon dari request berupa format data dikirimkan kembali melalui browser. Disaat client melakukan request koneksi dilakukan ke DBMS, kemudian informasi spasial yang dipilih dari DBMS di convert kedalam bentuk VRML. Browser Plug In di sisi client menampilkan keluaran VRML sebagai keluaran menjadi peta. VRML juga menyediakan script yang memungkinkan sebuah proses disaat user mengklik objek. Melalui VRML ini request dikirimkan ke applikasi di server. Server menerima dan menterjemahkan menjadi informasi dan mengirimkanya ke HTML untuk di tampilkan ke Browser.
Untuk menerima data spasial dan non spasial dari DBMS dibutuhkan sebuah teknik yang mampu mengkomunikasikan antara client dan database pada server. Teknik seperti ini sudah tersedia di PHP, ASP, ASP.net, atau JSP. Pemilihan tekniknya disesuaikan dengan web Server yang digunakan. Detail arsitektur untuk menampilkan data GIS melalui web seperti pada gambar berikut :
Gambar 5. Arsitektut Publikasi Web GIS
Contoh Pemanfaatan Web GIS
Ketika terjadi Tsunami di Aceh bukti kehebatannya baru dapat kita analisa jika sudah ditampilkan kedalam bentuk peta. Gambar tersebut dapat memberikan banyak arti dan informasi lebih jika dilengkapi dengan data-data yang akurat.
Wilayah Uleule Sebelum Tsunami
Wilayah Uleule setelah Tsunami
Berikut ini adalah beberapa pengembangan applikasi GIS Web yang memungkinkan untuk dikembangkan :
Sektor
Gambaran
Contoh
Facility ManagementManajemen Gedung Besar yang kompleksOrganisasi ruangan seperti Kampus dan Rumah Sakit
Navigation SupportNavigasi kendaraan BermotorLocation Base service yang menampilkan posisi saat ini dan
lingkungannya
LingkunganLingkungan perkotaan seperti karakteristik kebisingan, arah
angina, emisi, dll
Menampilkan pengurangan emisi
Bencana AlamMengorganisasi aliran kerja penanganan bencanaMengarahkan team penyelamatan, menentukan dan mengontrol lokasi
pengungsian dengan real time data
Supply engineeringManajemen SupplyMengorganisasi jaringan
Referensi :
[1] Charter, Denny, Desain dan Applikasi GIS, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004.
[2] Rahman, Abdul, Spasial Data Modelling For 3D GIS, Springer, Berlin, 2008
[3] Darmawan, Mulyanto, Pedoman Dasar Pembuatan Geospasial, Geospasial.com, 2006
Tulisan ini juga di Publikasikan di IlmuKomputer.com

Apa Itu Webgis Service Pada Map Server?

Apa Itu Webgis Service Pada Map Server?



Ada 3 jenis web service pada webgis, khususnya yang dapat dihasilkan dari mapserver,diantaranya adalah WMS, WFS dan WCS.
WMSatau Web Map Service merupakan layanan basis data spasial secaraonline. WMS menghasilkan peta yang bergeoreferensi. Peta dalam halini adalah representasi visual dari geodata, dan bukan datageospasial itu sendiri. WMS meproduksi data yang bereferensigeografis secara dinamis dari informasi geografis (basis datageospasial). Peta itu sendiri merupakan informasi geografis yangdigambarkan secara dijital oleh komputer untuk keperluan penyajiandata spasial. Peta hasil WMS biasanya berupa gambar dengan format PNG, GIS atau JPEG. Spesifikasi WMS dikeluarkan oleh OGC.
WFSatau Web Feature Service juga salah satu web service pada webgis, yang merupakan layanan publikasi data geospasial pada tingkat fitur data spasial melalui media web. Disampingpenyajian data spasial melalui gambar/image yang dilakukan oleh WMS,klien dapat memperoleh informasi data geospasial hingga ke leverfitur yaitu baik geometri maupun data atributnya. Spesifikasi OGCuntuk WFS menggunakan teknologi XML (Extensible Markup Language) danprotokol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol) sebagai mediapenyampaiannya. Atau lebih tepatnya menggunakan GML (Geography MarkupLanguage) yang merupakan subset dari XML. WFS-T atau Web FeatureService-Transactional merupakan layan yang memungkinan pengguna dapatmelakukan pemutakhiran (update), menghapus (delete), dan memasukan(insert) data geografi.
Web service pada webgis lainnya adalah WCS atau Web Coverage Service, merupakan layanan publikasi data geospasialuntuk tipe data raster (citra satelit, foto udara, dem) secara online. WCS memproduksi data yang bereferensi geografis secara dinamisdari informasi geografis (basis data geospasial). Peta hasil WCS biasanya berupa gambar dengan format PNG, GIF atau JPEG. Spesifikasi WCS dikeluarkan oleh OGC.

Tujuan dan Manfaat Web GIS Pemetaan Tata Ruang



Tujan dan manfaat webgis tata ruang Aplikasi ini dibangun untuk mengelola asset yang dimiliki oleh suatu instansi atau organisasi. Aset yang dipetakan dalam aplikasi ini adalah aset berupa tanah maupun bangunan. Dibangunnya aplikasi ini diharapkan integrasi Data Aset sehingga mampu memberikan gambaran persebaran aset daerah diseluruh wilayah dengan cepat dan menarik.
Tujuan dibangunnya aplikasi ini adalah sebagai berikut:
  • Tersedianya data persebaran aset daerah dalam bentuk peta digital dan interaktif.
  • Tersedianya Data Base yang melingkupi Perencanaan, Pelaksanaan hingga Pemelihaaraan Aset dalam bentuk peta digital.
  • Tersedianya rincian data (berupa gambar, Video, dsb) dari setiap Aset Daerah baik data mutasi maupun data kondisi Aset.
  • Tersedianya Data Aset pada setiap SKPD berupa Gedung/Bangunan dalam bentuk peta digital.
  • Tersedianya Data Aset berupa Tanah milik pemerintah daerah dalam bentuk peta digital.
Skenario Aplikasi:
  • Aset tanah dan bangunan yang dikelola memiliki kordinat lokasi latitude dan longitude, sehingga dari kordinat tersebut dapat kita petakan aset bangunan tersebut menggunakan sebuah peta.
  • Setiap data aset akan tampil pada sebuah peta dengan symbol rumah/ bangunan sesuai kordinatnya masing-masing.
  • Ketika symbol rumah/bangunan itu di tekan / diklick, maka akan muncul popover atau jendela kecil yang berisi informasi terkait aset seperti data (Foto, sertifikat tanah, IMB, penanggung jawab, dll).
  • Setiap modul laporan dilengkapi dengan filter pencarian yang dibutuhkan, seperti filter tanggal, status, dll.
  • Semua modul laporan dapat melakukan proses cetak/print dan export ke excel.
  • Untuk mengakses halaman Back End pengguna harus melakukan proses login berdasar username password yang telah terdaftar pada sistem.
  • Pengguna publik hanya dapat melihat beberapa informasi yang dipublish pada halaman Front End.

Graphich User Interface
Secara Interface dan proses aplikasi ini memiliki 2 tampilan pengguna, yaitu:
  1. Tampilan Back End : Yaitu halaman yang digunakan untuk mengontrol, input, edit, dan hapus data asset oleh pengguna yang berwenang.
  2. Tampilan Front End: Yaitu halaman yang dibuat untuk digunakan oleh pengguna publik atau umum. Semua orang dapat mengakses informasi pada halaman ini tanpa harus terdaftar sebagai user.